Latest Post

Random Posts

Rabu, 08 Juni 2016

dasar plagiat




Di jaman yang modern ini manusia dituntut untuk selalu bergerak cepat untuk menghasilkan sesuatu. Begitu pula dengan mahasiswa yang selalu dituntut cepat dalam menyelesaikan tugas dan kewajibannya. Keberadaan teknologi yang sangat canggih menjadikan semua hal sangat memungkinkan untuk dilakukan dengan cepat dan bahkan sangat cepat. Mahasiswa seringkali diberi waktu yang hanya sedikit untuk bisa menyelesaikan tugas-tugasnya sehingga seringkali mahasiswa menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cara instant. Mahasiswa seringkali melakukan penyalahgunaan teknologi untuk kemudahan kepentingan-kepentingannya. Adanya internet sering sekali dijadikan cara instan oleh mahasiswa dalam mencari, mendapatkan, dan mengolah informasi atau data sebagai salah satu kebutuhannya.

Sebagai mahasiswa, dalam belajar tetap harus mengenal yang namanya proses. Melalui proses itulah mahasiswa akan banyak mengetahui dan banyak mempelajari.  Keinginan yang selalu ingin cepat atau instant ini sudah menjadi kebiasaan atau bahkan menjadi budaya di Indonesia utamanya bagi kalangan mahasiswa. Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah kebiasaan ini mengakibatkan banyak sekali kerugian atau dampak buruk.
dalam dunia pendidikan. Dunia yang sarat dengan orang-orang maju yang berpendidikan serta merupakan investasi bagi bangsa untuk mencetak kader-kader bangsa yang unggul. Namun sungguh sangat disayangkan karena harus tercemar oleh budaya plagiarisme yang sangat akut.
Kurangnya pengetahuan tentang aturan penulisan Sanksi belum ditegakkan secara tegas Tidak percaya diri
Sudah semestinya, seorang kaum intelektual seperti mahasiswa misalnya untuk menghindari diri dari penjiplakan, karena penjiplakan adalah salah satu kejahatan akademik yang serius dan juga melawan hukum. Namun sangat disayangkan,  tindakan penjiplakan itu sendiri makin hari makin marak terjadi dan  pelakunya berasal dari kalangan pelajar atau mahasiswa yang merupakan agent of change, agent of control dan agent of knowledge
Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang berperan sebagai agent of change, agent of control dan agent of knowledge. Maka sudah semestinya mahasiswa menghindari diri dari tindakan plagiarisme yang mampu merusak citra mahasiswa sebagai kaum intelektual. Seharusnya mahasiswa mampu menuangkan ide-ide dan kreatifitasnya secara murni tanpa menjiplak atau meniru karya atau hasil orang lain.
Sebagai kader terbaik dan generasi penerus bangsa, seharusnya mahasiswa mampu melahirkan karya-karya terbaiknya yang lahir dari pemikiran-pemikiran sendiri tanpa harus terkungkung oleh hasil karya orang lain. Hendaknya, hasil karya orang lain mampu menjadi motivasi diri yang dapat menumbuhkan semangat belajar untuk bisa membuat karya yang lebih baik dari karya orang lain.






























Pesan  dari saya  seperti yang saya telah katakan tadi bahwa mahasiswa ialah seorang kaum intelektual yang sebernarnya berperan sebagai agent of change, angenof control yang seharusnya menjadi kader terbaik untuk penerus bangsa  yang harusnya mampu mempunyai suatu pemikiran ataupun ide-ide yang lebih kreatif secara murni yang menghasilkan suatu karya-karya terbaik dari pemikiran sendiri. Untuk itu saya mengajak teman-teman seperjuangan untuk tidak hanya mencari gelar menjadi seorang sarjana saja akan tetapi ikut serta membangun semangat persatuan untuk masa depan Negara kita yakni Indonesia tercinta dengan tidak hanya berdiam diri saja menunggu masa depan tetapi bergerak lah karena masa depan bukan untuk kita ditunggu tapi untuk kita bangun bersama-sama, dan marilah kita teriakan serempak bersama untuk Indonesia tercinta….MERDEKA!!!!!!!

dasar plagiat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: IrfanHD

0 komentar:

Posting Komentar