KRITIK TEORI PEMBANGUNAN
EKONOMI
PADA MASA ORDE BARU
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teori Pembangunan
Disusun
oleh :
ü IRFAN
HIDAYAT
ü 13520103
ü IP2L
PEMERINTAH
KOTA YOGYAKARTA
SEKOLAH
TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”
Jalan
Timoho 317, Yogyakarta 55225 Indonesia eMail info@apmd.ac.id
Telp. +62 274 561971 - Fax. +62 274 51598
Telp. +62 274 561971 - Fax. +62 274 51598
Sejarah Perekonomian Pada Masa Orde Baru
Diawal kekuasaannya, rezim pemerintahan orde baru
menghadapi Indonesia yang traumatis. Suatu kondisi dimana kehidupan ekonomi,
politik, sosial, budaya serta psikologis rakyat yang baru tertimpa prahara/masalah.
Politik satu kata yang tepat ketika itu kemudian dijadikan formula orde baru,
yakni pemulihan atau normalisasi secepatnya harus dilakukan, jika tidak kondisi
bangsa akan kian berlarut-larut dalam ketidak pastian dan pembangunan nasional
akan semakin tertunda. Konsentrasi bangsa diarahkan untuk pembangunan nasional.
Hampir seluruh sektor dilibatkan serta seluruh segmen masyarakat dikerahkan
demi mensukseskan pembangunan nasional tersebut. Keterlibatan seluruh sektor
maupun segmen masyarakat tersebut agaknya sebanding dengan beban berat warisan
Orde Lama yang ditimpakan kepada Orde Baru. Pemerintah Orde Baru
memprioritaskan trilogi pembangunannya yakni stabilitas, pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan sebagai kata kunci yang saling berkait erat serta sebagai bagian
doktrin negara.
Oleh karena itu pemerintah menitik beratkan pembaruan
pada pembangunan nasional, maka sektor demokrasi akhirnya terlantarkan. Hal ini
mungkin terpaksa dilakukan oleh karena itu sepeninggalan orde lama tidak
satupun kekuatan non negara yang bisa dijadikan acuan dan preferensi, serta
seluruh yang tersisa mengidap kerentanan fungsi termasuk yang melanda pers
nasional. Deskripsi-deskripsi yang sering kali ditulis oleh para pemerhati pers
menyatakan bahwa kehidupan pers diawal-awal orde baru adalah sarat dengan
muatan berbagai kepentingan, ketiadaan pers yang bebas, kehidupan pers yang
ditekan dari segala penjuru untuk dikuasai negara, wartawan bisa dibeli serta
pers yang bisa dibredel sewaktu-waktu.
Tidak ada yang menyangkal bahwa setiap periode
pemerintahan memiliki ciri khasnya masing masing. Orde baru dikenal dengan
keotoriteran rezim presiden Soeharto sedangakan masa reformasi dianggap sebagai
masa berjayanya demokrasi. Kedua masa tersebut, orde baru dan reformasi
merupakan dua masa pemerintahan yang cukup berbeda. Masa orde baru merupakan
masa dimana segala sesuatunya harus sesuai dengan kehendak pengusa, bukan
kehendak rakyat. Rakyat dipaksa untuk bungkam dan mengikuti aturan yang telah
ditetapkan pemerintah tanpa dapat melakukan kritik untuk kebijakan yang lebih
baik. Pada masa orde baru Indonesia memang mengalami pertumbuhan ekonomi yang
mengesankan, namun tidak merata. Hutang Indonesia tak terhitung banyaknya.
Ditambah maraknya korupsi di tubuh pemerintahan. Siapapun yang menentang
pemerintah, nyawanya akan terancam. Sanksi kriminal dilaksanakan dengan
menggelar Mahkamah Militer Luar Biasa untuk mengadili pihak yang
dikonstruksikan Soeharto sebagai pemberontak.
Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang
terlibat “dibuang” ke Pulau Buru. Tidak ada yang mampu meruntuhkan kebobrokan
sistem tersebut sampai akhirnya rakyat benar – benar telah kehilangan kesabaran
pada tahun 1998.
Sedangkan masa reformasi sering digaung – gaungkan
sebagai masa demokrasi. Yang artinya kebebasan hampir disegala aspek kehidupan,
termasuk dalam hal kepolitikan. Pada masa orde baru, pemenang pemilu sudah bisa
dipastikan, namun pada masa reformasi benar benar merupakan persaingan terbuka.
Dalam hal pengambilan kebijakan, rakyat dapat menyalurkan aspirasinya secara
bebas melalui wakil wakil rakyat maupun media. Walaupun pada kenyataannya saat
ini aspirasi rakyat cenderung tidak didengar, setidaknya tidak ada yang
membungkam rakyat seperti pada masa orde baru.
Di Indonesia adalah salah satu contoh negara yang
menganut sistem ekonomi campuran. Negara kita menggunakan perencanaan yang
terpusat seperti halnya sistem ekonomi komando, namun pengalokasian sumber daya
tetap diserahkan kepada kekuatan pasar. Penguasaan aset juga dibedakan
berdasarkan kepentingannya. Untuk faktor produksi yang berkaitan dengan
kepentingan rakyat banyak dikuasai oleh negara, sedangkan untuk faktor produksi
yang tidak terlalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak boleh
dimiliki oleh swasta ( perorangan ).
Keadaan
Ekonomi pada masa Orde Baru
·
Supersemar
merupakan surat perintah yang dikeluarkan pada tanggal 11 maret 1966. Surat
peritah itu dibuat oleh Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto.
·
Untuk
memulihkan keadaan setelah peristiwa G 30 S/PKI pemerintah membuat surat
perintah sebelas maret yang dikenal dengan istilah Supersemar.
·
Pada masa
Orde Baru , pemerintah melaksanakan pembangunan untuk menata kehidupan
masyarakat.
·
Dengan
pembangunan tersebut , tercapai kemajuan dalam berbagai bidang.
·
Namun
keberhasilan tersebut tidak diimbangi dengan fondasi yang kokoh.
·
Akibatnya
ketika diterpa krisis moneter , ekonomi Indonesia mudah rapuh.
·
Dan
Supersemar merupakan tonggak lahirnya Orde Baru.
·
Penerapan
ekonomi terpimpin pada masa orde lama ternyata telah menyebabkan perekonomian
Indonesia sangat buruk.
·
Pada masa
Orde Baru pemerintah melaksanakan pembangunan di berbagai
bidang, seperti ekonomi, pendidikan, kesejahteraan rakyat, politik, dan
pertahanan keamanan. Langkah pertama yang diambil ialah dengan merencanakan program
perbaikan yaitu program :
1.
Penyelamatan
2.
stabilitas
dan rehabilitas
3.
pembangunan.
·
Sesuai
dengan Tap MPRS No. XIII/MPRS/1966, pemerintah memproritaskan pada pencukupan
sandang dan pangan , pengendalian inflasi, rehabilitasi prasarana ekonomi, dan
peningkatan ekspor.
·
Pada masa
Orde Baru pertanian adalah basis perokonomian Indonesia.
·
Dengan
mengandalkan devisa dari ekspor, kredit luar negeri , dan badan keuangan
internasional IMF perekonomian Indonesia mencapai kemajuan..
·
Namun
pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan pemerataan dan landasan ekonomi yang
mantap sehingga ketika terjadi krisis ekonomi Indonesia tidak mampu bertahan
sebab ekonomi Indonesia dibangun dengan fondasi yang rapuh.
Kritik tentang pembangunan ekonomi
di indonesia pada masa orde baru :
1.
Pertumbuhan ekonomi pada masa orde baru sifatnya terlalu terbuka, jadi
sumber kekayaan alam negara dengan sangat mudah dikuasai oleh pihak
swasta/asing, meskipun menguntungkan juga untuk negara karena pendapatan
perkapita bisa naik dengan cepat, dan setiap kapita bisa stabil dan rata karena
saat itu strategi pertumbbuhan dirumuskan sebagai TRILOGI PEMBANGUNAN yang terdiri dari
Stabilisasi, Pertumbuhan dan Pemerataan.
2.
Untuk bidang modal pun sama sifatnya menjadi lebih terbuka dan negara
indonesia bisa meminjam modal asing lebih bebas, dan disaat adanya krisis dan
kenaikan modal asing dan kebutuhan modal untuk sektor-sektor pertanian dan
industri yang saat itusedang dijalankan,dan tidak ada lagi upaya kecuali
meminjam modal lagi,dan untuk pada ahirnya sampai saat ini masih menyisakan
hutangnya.
3. Indonesia saat itu sedang
melalukan revolusi industri
(pesawat) dengan semua modal hasil pinjaman tanpa mempunyai investasi dan
tabungan, dan tidak adanya pasar untuk penjualan yang cukup luas, sehingga saat
krisis ekonomi harus terhenti.karena mekanisme pasar menjadikan perekonomian berjalansecara
efisien, erat kaitan dengan Revolusi Industri.
4.
Pada masa
Orde Baru perekonomian Indonesia sangat rapuh karena pertumbuhan ekonomi tidak
dibarengi dengan landasan ekonomi yang mantap. Hal itu mengakibatkan pada
krisis ekonomi dunia ekonomi Indonesia tidak mampu bertahan sebab fondasi
ekonomi Indonesia dibangun dalam fondasi yang rapuh.
5.
Pada masa
Orde Baru pembangunan perekonomian memang sangat meningkat pesat, apalagi pada
sektor pertanian dan industri namun
pada saat itu juga semua dana pendukung yang membuat melejat pesat perkembangan
ekonomi itu presiden soeharto banyak juga aset-aset negara indonesia seperti
kekayaan alam nya banyak dikuasai oleh bangsa asing, dan disaat terjadi krisis
ekonomi terpaksa indonesia meminjam dana dari kerjasama internasional, dalam
contoh saat di sektor industri pesawat terbang pada saat itu, yang banyak
membutuhkan dana akan tetapi dana tersebut hasil dari pinjaman bank
internasioal/asing. Dan ahirnya sampai saat ini pada masa repormasi pun masih
menyisakan hutang-hutang.
6.
Sampai saat
ini koruptor semakin banyak terjadi di indonesia, dan awal tercetusnya koruptor
itu disaat pemerintahan masa Orde Baru, dikarnakan dimasa orde baru itu
pembangunan ekonomi sangat dipusatkan dan banyaknya pembangunan-pembangunan di
sektor industri dan disitulah negara indonesia banyak memperoleh uang meskipun
dari hassil pinjaman, berbeda dengan pada saat masa orde lama, karna presiden
pertama ir.soekarno lebih mementingkan kuatnya sistem politik di pemerintahan,
jadi setiap pejabat negara di pemerintah sudah kuat tidak bakal adanya atau
banyaknya kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem pemerintahan.
0 komentar:
Posting Komentar